Salam bahagia selalu
untuk seluruh pembaca yang sedang membaca ketikan sederhana ini.
Hidup ini berjalana lagi hari ini. Allah masih
memberi kesempatan untuk aku dan kalian yang sedang membaca tulisan sederhana
ini dan hidup selalu memberikan ebuah kejutan-kejutan yang tidak pernah kita
bayangkan dulu. Kejutan itu ada membuat kita bahagia dan justru ada yang
membuat kita sebaliknya. Dan lagi, terntanya bahagia itu tentang rasa.
Malam ini seperti malam
di hampir empat bulan yang lalu, aku sudah kembali menjadi pengajar di sebuah
balai pengajian yang sederhana, balai pengajian yang baru lima tahunan
dibangun, yang dibangun katanya dengan doa, doa ya itu senjatanya. Balai
pengajian yang memberikan kesempatan aku untuk
merealitakan salah satu impianku dari dulu yaitu menjadi anak yang berguna dimana pun
aku berada. Menagajar mereka dengan tulus, mebaca karakter mereka lalu
membentuknya, dan menadikan mereka punya mimpi dan benar-benar bermimpi dengan
jelas.
Tapi, semuanya tidak
mudah semudah aku menngetik huruf perhuruf di laptopku ini, butuh banyak
kesabaran. Banyak banget, Kids jaman Now, ya, sebagian mereka melabelkan
merreka ddengan label itu. bahasa
campuran yang aneh menuertuku, seanaeh meraka yang mendapat gelar itu. aneh,
banget. Teknologi dan banyak hal membuat jaman aku dulu belajarr danegan mereka
berbeda dari segi banyak hal yang sebenarnya tidak beda jauh-jauh amat. tapi
jelas sekali telihat perbedaannya.
Mereka lebih susah
diatur dan sudah punya ideologisnya masing-masimg sehingga susah diatur, oke
ist fine jika merkea berideologis tapi mereka pintar, ini tidak sama sekali,
ah, mungkin benar, kesuksesan itu adalah milik mereka yang mau mempersiapkannya
dari waktu muda, artinya yang sadar. Tapi anak-anak ini, sangat sedikit yang
sadar.
Mungkin ya, aku sebagai
pendidiknya tidak bisa memaksakan mereka untuk tumbuh sesuia dengan harapan
sepenuhnya, tapi setidaknya mereka tumbuh lebih baik dari genrasiku dulu, lebih terarah dalam dunia yang semakin luar
biasa persaingan ini. Bisa aku bayangkan jika mereka terus begitu-begitu saja,
akan jadi apa daerah kami selanjutnya, dan mereka akan menajdi apa?
Tapi iya aku yakin,
kekuatan doa akan memperbaiki takdir, untuk selanjutnya aku akan berusaha
dengan semampuku, membuat mereka sadar dan yakin, sedikit-demi sedikit bahwa
masa depan itu ada. Masa depan itu nyata, aku tidak ingin mereka juga sepertiku
yang menyesal karena dulu serringkali dikalahkan waktu hingga banyak melewati banyak hal yang seharunya tidak aku lewati untuk menjadi lebih baik.
Tidak ada usaha yang
akan mengkhianati hasil. Aku yakin mereka pasti bisa, Mereka adalah harapan
dari daerahku ini, bintang untuk agama ini. Semangat bintan-bintang kecil ku
yang akan segera bersinar.