Sabtu, 26 Mei 2018

Jangan Sia-Siakan Umur (Ramadhan 11)

Hari ini, ramdhan ke 10. Ada beberapa hal yang berlomba-lomba dipikiranku untuk segera dituangkan ke dalam catatan ini. salah satunya tentang berita pilu seorang teman kecilku, dia temanku dari kecil, kami dekat, satu SD dan kami bertentangga, rumahnya tepat di samping rumahku. Dia salah seorang lelaki yang mengdu nasib ke negri seberang. Aku kenal dia, anak itu baik, peduli dengan keluarganya tapi jalannya yang salah membuat dia harus menerima cerita pilu ini. Lelaki itu dikbarkan ditangkap dengan kasus pengederan barang haram dan dengan julukan yang mengerikan "Bandar Jaringan Internasional".

vidionya diam-diam telah menyebar senatero kampung, dia telah menggunakan pakaian biru, yang statusnya sudah dinaikkan. Parahnya lagi anak laki-laki satu-satunya kesayangan mak di vonis dengan hukuman maksimal "Hukuman mati" dan "seumur hidup". bisa dibayangkan bagaimana perasaan maknya yang sering aku panggil dengan panggilan "Wak Bi" mengetahui hal itu. anak lelakinya yang katanya ingin pulang dan menikmati lebaran di kampung halaman harus mendekam di dalam jeruji besi di pulau lain, dengan jatah hukuman yang sampai kapan, belum di terungkap. Hukuman yang mengerikan, yang akan memakan usia selamanya. Sia-sia.

Pada season ini aku pun gamang, bertanya dengan jawaban semua dugaan. kenapa jalan itu harus dipilih. memang menjadi kaya adalah tujuan, dan menjadi kaya salah satu yang membuat hidup kita enak, tapi itu masih salah satu. Ada banyak hal yang lain yang juga harus kita penuhi, kenapa sampai harus memilih jalan yang salah, jika jalan itu membuat kita tidak nyaman, membuat banyak orang resah, rusak, bukankah kita selalu mencari kenyamanan dalam hidp ini, kenyamanan untuk sebuah kebahagian dan kebahgian itu tidak terletak dari sesuatu hal yang membuat kita resah. Ada banyak jalan lain menuju kaya, yang penting kita istiqamah dan tetap usaha di jalanNya, jika kita tidak kaya di dunia, insya Allah kita akan kaya di surga, kelak. kita akan diberi rasa berkecukupan dengan berlapang dada dan syukur kita kepada nikmat Allah, intinya kita jangan pernah berputus asa untuk berusaha. Kita selalu sudah kaya jika sudah memiliki Allah dan RasulNya.

Perasaanku hancur mendengar kasusmu, itu artinya bertambah deretan mereka yang mengecewakan bumi kita, mengecewakan agama, mengecewakan bangsa, mengecewakan kampung halaman. Aku berharap suatu hari nanti aku bisa membantu banyak anak muda, banyak orang untuk menemukan jati dirinya yang baik dan sebenarnya dan aku juga berharap hukuman mu itu, seringan-ringannya sehingga aku bisa menjengukmu di suatu hari.

Dear untuk kamu! Disana ada begitu banyak berlian yang sudah digali dan ditemukan, tapi jangan sekali-kali mendekat karena itu bukan milikmu, berlian itu dijaga oleh naga, kau lihat naga itu sedang tidur, tapi dengan tiba-tiba dia bisa menyemburkan api, tapi jangan kau bunuh dia, dia adalah naga baik hati penjaga gunung itu. Tapi kau boleh mencuri ilmu darinya, bagaimana dan darimana ia bisa menemukan berlian itu.
Semoga kita bukanlah orang-orang yang menyia-nyiakan umur kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahun Baru Hijrah

Pagi masih begitu buta, matahari baru saja bersiap untuk menyonsonng hari baru di tahun baru, masih dalam suasana Muharram. Bulan Hijrah ya...