La Haula Wala Quata Illa Billah
Malam kembali datang, setelah
lelah aku berpacu dengan hari kini malam mengizinkanku untuk beristirahatkan,
menenangkanku, membisikkan tentang harapan baru untuk hari esok, katanya apapun
yang terjadi aku jangan pernah menyerah. Jangan pernah menyerah untuk berusaha
memperbaiki diri.
Hari tadi sudah menjadi masa
lalu, biarkan dia berlalu dan biarkan ia hanya menjadi sebuah kenangan yang
jika mampu kita bisa belajar dari hari tadi, belajar tentang kegagalan mengacu
waktu dan kegagalan menata hati agar gagal tidak kita temui pada hari
selanjutnya.
Malam juga membisikkanku tentang
janji-janji hari esok, aku yang sudah nampak lelah dan diujung rasa menjumpai
ingin menyerah pun diajak bangun kembali, tetaplah pada garis mimpi, jangan
menjauh walaupun jauh. Bukankah selalu ada janji-janji kehidupan yang lebih
baik untuk mereka yang tidak pernah mneyerah.
Namun, suara gelap itu berbisik
jika kehidupan yang dijalani adalah seperti ini selalu, seperti ini saja, mau
bagaimanapun inilah takdir, namun ada yang berteriak tidak, ini bukan mutlak
tadir, karena sejatinya takdir yang cerah itu juga harus dijemput. Hingga malam
hampir membuatku bimbang dan gamang.
Tapi, Aku kembali kepada asalku
untuk kembali, kembali kepada diriku untuk mengapa ada, aku merayu takdir untuk
berbaik kepadaku, aku percaya janji Tuhanku, aku percaya dengan mutiara doa-doa
dan kekuatanNya, meskipun untuk selamanya aku tidak akan pernah mampu menjadi
sempurna, tapi setidaknya usahaku telah sempurna untuk membuat diriku menjadi
lebih baik, lebih baik memperbaiki hubunganku dengan Allah, hubunganku dengan
manusia terutama dengan keluarga dan orang tuaku.
Setiap orang yang hadir dalam
hidup itu menjadi ujian bagi kita, termasuk juga orang-orang yang kita sayangi,
bagaimana kita menyayanig dan cara mereka menyayangi adalah ujian bagi kita,
ujian yang akan membuat kita semakin dekat dengan sang Pencipta atau
sebaliknya, aku telah sadar akan hal itu lama. Aku sadar, tidak ada manusia
yang baik, kecuali kita mempercayai dia itu baik. Dan setiap apa yang telah
dipilihkan Allah untukku adalah itu yang terbaik.
Mungkin iya, aku sering
membandingkan hiidupku dengan orang lain, tapi ternyata itu adalah salah satu
hal bodoh yang selam ini menganggu waktuku, hidupku adalah yang terbaik yang
telah ditetapkan Allah kepadaku, dan aku harus Ridha dengan ini dan untuk
berbicara urusan Ridha dengan ketentuan Allah itu mungkin bukan perkara yang
mudah bagi kita yang tidak mengenal Allah, tapi bagitu mudah bagi mereka yang
sudah begitu dekat dengan Allah, dan sekarang aku ingin itu, dekat dengan Allah
dan semakin belajar Ridha dengan ketentuan Allah dan aku ingin ada seorang
hamba Allah yang membimbingku untuk itu.
Membimbingku untuk selalu
menghadirkan damai dengan cahaya iman dihidupku , menghilangkan rasa cinta
dunia itu, mengajarkanku ilmu agama dan mengenal Tuhanku, aku rindu sosok itu
yang menerimaku apa adanya.
Dan pertemuan itu adalah
pertemuan yang selalu aku nantikan, malam-malam rindu untukku dan dia saling
melengkapi agama satu sama yang lainnya, yang senyumnya sebagai zikir tidurku
dan jagaku, oh, Allah
kurindu...................................................................
Hingga perasaan rindu itu,
menyadarkanku, itu adalah salah satu alasanku terbesarku untuk tidak berhenti,
aku harus berkualitas untuk seorang imam yang berkualitas. Aamiin ya Allah. La
Haula Wala Quata Illa Billah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar