Selasa, 12 Juni 2018

La Haula Wala Quata Illa Billah


La Haula Wala Quata Illa Billah

Malam kembali datang, setelah lelah aku berpacu dengan hari kini malam mengizinkanku untuk beristirahatkan, menenangkanku, membisikkan tentang harapan baru untuk hari esok, katanya apapun yang terjadi aku jangan pernah menyerah. Jangan pernah menyerah untuk berusaha memperbaiki diri.
Hari tadi sudah menjadi masa lalu, biarkan dia berlalu dan biarkan ia hanya menjadi sebuah kenangan yang jika mampu kita bisa belajar dari hari tadi, belajar tentang kegagalan mengacu waktu dan kegagalan menata hati agar gagal tidak kita temui pada hari selanjutnya.

Malam juga membisikkanku tentang janji-janji hari esok, aku yang sudah nampak lelah dan diujung rasa menjumpai ingin menyerah pun diajak bangun kembali, tetaplah pada garis mimpi, jangan menjauh walaupun jauh. Bukankah selalu ada janji-janji kehidupan yang lebih baik untuk mereka yang tidak pernah mneyerah.

Namun, suara gelap itu berbisik jika kehidupan yang dijalani adalah seperti ini selalu, seperti ini saja, mau bagaimanapun inilah takdir, namun ada yang berteriak tidak, ini bukan mutlak tadir, karena sejatinya takdir yang cerah itu juga harus dijemput. Hingga malam hampir membuatku bimbang dan gamang.
Tapi, Aku kembali kepada asalku untuk kembali, kembali kepada diriku untuk mengapa ada, aku merayu takdir untuk berbaik kepadaku, aku percaya janji Tuhanku, aku percaya dengan mutiara doa-doa dan kekuatanNya, meskipun untuk selamanya aku tidak akan pernah mampu menjadi sempurna, tapi setidaknya usahaku telah sempurna untuk membuat diriku menjadi lebih baik, lebih baik memperbaiki hubunganku dengan Allah, hubunganku dengan manusia terutama dengan keluarga dan orang tuaku.

Setiap orang yang hadir dalam hidup itu menjadi ujian bagi kita, termasuk juga orang-orang yang kita sayangi, bagaimana kita menyayanig dan cara mereka menyayangi adalah ujian bagi kita, ujian yang akan membuat kita semakin dekat dengan sang Pencipta atau sebaliknya, aku telah sadar akan hal itu lama. Aku sadar, tidak ada manusia yang baik, kecuali kita mempercayai dia itu baik. Dan setiap apa yang telah dipilihkan Allah untukku adalah itu yang terbaik.
Mungkin iya, aku sering membandingkan hiidupku dengan orang lain, tapi ternyata itu adalah salah satu hal bodoh yang selam ini menganggu waktuku, hidupku adalah yang terbaik yang telah ditetapkan Allah kepadaku, dan aku harus Ridha dengan ini dan untuk berbicara urusan Ridha dengan ketentuan Allah itu mungkin bukan perkara yang mudah bagi kita yang tidak mengenal Allah, tapi bagitu mudah bagi mereka yang sudah begitu dekat dengan Allah, dan sekarang aku ingin itu, dekat dengan Allah dan semakin belajar Ridha dengan ketentuan Allah dan aku ingin ada seorang hamba Allah yang membimbingku untuk itu.
Membimbingku untuk selalu menghadirkan damai dengan cahaya iman dihidupku , menghilangkan rasa cinta dunia itu, mengajarkanku ilmu agama dan mengenal Tuhanku, aku rindu sosok itu yang menerimaku apa adanya.

Dan pertemuan itu adalah pertemuan yang selalu aku nantikan, malam-malam rindu untukku dan dia saling melengkapi agama satu sama yang lainnya, yang senyumnya sebagai zikir tidurku dan jagaku, oh, Allah kurindu...................................................................

Hingga perasaan rindu itu, menyadarkanku, itu adalah salah satu alasanku terbesarku untuk tidak berhenti, aku harus berkualitas untuk seorang imam yang berkualitas. Aamiin ya Allah. La Haula Wala Quata Illa Billah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahun Baru Hijrah

Pagi masih begitu buta, matahari baru saja bersiap untuk menyonsonng hari baru di tahun baru, masih dalam suasana Muharram. Bulan Hijrah ya...