Jumat, 18 Mei 2018

Mencari Kebahagiaan dengan Ridha Atas Ketentuan Allah (Ramadhan 3)

Kapok,  sebenarnya aku sudah kapok mengeluh tentang hidupku,  tentang keadaanku,  tentang keluargaku dan lingkunganku,  bahkan aku sudah kapok mengeluh tentang diriku sendiri yang padahal aku tidak mendapatkan apa-apa dengan mengeluh yang diikuti sedih dan meratapi itu semua kecuali dosa karena telah berburuk sangka kepada Allah.

Bahkan jika dikaji-kaji kita selalu tidak punya alasan untuk mengeluh dengan nikmat Allah yang begitu sangat banyak ini. Padahal tidakkah kita sadari bahwa diluar sana, ada yang lebih dari kita, lebih terlihat menderita dari kita karena keterbatasan-keterbatasannya, tapi mereka mampu untuk bangun, mereka mampu untuk menjadi hebat karena mereka percaya setiap manusia itu pasti diciptakan dengan tiap-tiap kekurangan dan kehebatan masing-masing dan mereka mencari kehebatan, kekuatan apa yang mereka punya untuk bisa hebat mensyukuri nikmat Allah. Seperti kisah pagi ini yang baru saja aku tonton di youtube  iya, acara hafiz Indonesia yang menjadi acara favoritku di tivi Indonesia itu,  mengahdirkan sebuah keluarga yang luar biasa, keluarga tuna netra,  ayah yang tuna netra,  ibu dan dua anaknya yang sang penghafal Alquran. Mereka begitu hebat, Allah karuniakan kekuatan dan semangat yang begitu dahsayat untuk mencintai kehidupan yang merupakan anugrah darinya, tidak mengeluh. Ada beberapa hal yang begitu membekas di ingatan saya ketika menonton itu,  tentang keridhaan pada ketentuan Allah dan berjuang untuk mencapai kebahagian dan tentang kata-kata nasihat ayah Firda (nama Hafidhah itu)  yang mengatakan "Nak,  jika kamu dalam kesulitan, kesusahan dan kesedihan, jangan mengeluh,  jangan berputus asa dan menangis tapi carilah jalan keluar untuk lepas dari kesusahan itu,  minta bantu sama Allah."  Ayahnya berhasil menanamkan kuat kalimat itu kepada anaknya, sehingga kata ayahnya Firda jarang sekali menangis, bahkan hampir tidak pernah.  Luar biasa bukan?  Dan itu adalah kata-kata yang sering aku coba aku praktekkan, aku kokohkan tapi seringkali roboh. Ah,  hati kenapa kau selemah ini?


 Kehidupan memang selalu begini, ia tidak bisa selalu memihak kepada apa yang kita inginkan,  kita tidak bisa mendapatkan sesuatu dengan percuma,  oasti ada sesuatu usaha untuk itu,  dan tentu setiap hasil yang kita rasakan adalah tergantung usaha kita. Keluarga Firda adalah salah satu contoh dunia selalu ada untuk mereka yang ridha mencari kebahagiaan dunia akhirat,  ridha dengan ketentuan  Allah dan percaya tentang kehebatan yang Allah selipkan dalam tiap-tiap makhluk ciptaan Allah,  sehingga mereka mau berjuang dan mencari nya.  Sedangkan kita,  apa yang telah kita cari,  apa kelebihan kita saat ini adalah terlalu melebih-lebihkan sesuatu keadaan yang menurut kita itu menyedihkan,  kita terlalu tidak pandai bersyukur?

Jangan sampai seperti itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahun Baru Hijrah

Pagi masih begitu buta, matahari baru saja bersiap untuk menyonsonng hari baru di tahun baru, masih dalam suasana Muharram. Bulan Hijrah ya...