Rabu, 16 Mei 2018

Ramadhan Pertama (Mencoba Membangun Surga)

Nikmat terbesar kembali kurasakan, hadirnya ramadhan dan merasakan keagungannya adalah salah satu kebahagiaan. Ramadhan yang penuh angin-angin ketentraman yang serasa berhembus menyelinap masuk dari relung-relung dada.  Damai sekali. Sungguh bahagia yang bisa menikmatinya penuh,  mengahadirkan zikir-zikir disetiap detik yang berlalu itu. Seperti yang dilakukan Risla sepupuku,  tahun ini Allah beri kesempatan untuk dia ikut kalut,  iri memang, karena aku yang belum berkesempatan. Padahal aku sejak lima tahun yang lalu sudah pernah merengek kepada ayah meminta mengikuti itu,  tapi kata ayah nanti saja,  aku mengiyakan meskipun berat, karena aku tahu kaluet memerlukan biaya,  dan ayah tidak punya.

Tahun ini,  alhamdulillah Allah telah memberikan rezeki,  tapi belum kesempatan itu, tapi aku tidak akan goyah, aku juga bisa membangun surga biiznillah di rumahku,  menghidupkan zikir di setiap detik ramadhan ini,  meskipun tidak khusus seperti dek Riska,  tapi bukankah hakikat zikirullah itu dimana saja.

Dimanapun kita berada, kita tidak boleh luput dari mengingat Allah, menghadirkan Ridha Allah,  membangun surga dan salah satu caraku membangun surga ramadhan ini adalah dengan membangun tadarus bersama kakak,  dan itu adalah salah satu kebahagiaanku hari ini, meski awalnya kakak agak berat diajak,  tapi akhirnya kakak mau dan Biiznillah terlihat menikmati nya.  Semoga Allah mengistiqamahkan kami.

Ramadhan bulan yang selalu kamj rindukan, tahun ini aku ingin benar-benar memperbaiki hubunganku dengan Allah dan dengan manusia khususnya keluargaku.  InsyaAllah


Aceh Utara, 17 Mei 2018
06.42 penuh cinta dari Muslimah Mukminah Ahlussunnah wal Jamaah yang Hidup di Zaman Modern

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahun Baru Hijrah

Pagi masih begitu buta, matahari baru saja bersiap untuk menyonsonng hari baru di tahun baru, masih dalam suasana Muharram. Bulan Hijrah ya...