Selasa, 20 Februari 2018

Alasan Kenapa Kita Terpuruk

Kita menjadi terpuruk karena ulah kita sendiri dan seringkali kita menyalahkan keadaan, padahal kita saja yang tidak pandai mengatur perasaan. Coba saja kita sedikit saja lebih lembut dalam mengatur perasaan dan tidak terlalu terbang terbuai dengan imajinasi yang seolah itu merupakan rangkain keadaan yang begitu menjanjikan padadal semuanya itu hanya imajinasi pasti kita tidak akan terjatuh terlalu dalam.

Tapi, jika berbicara tentang cara mengatur perasaan, ternyata itu tidak mudah, aku sudah mencobanya, melakukan ragam cara benteng pertahanan dari diriku, tapi akhirnya juga benteng itu tidak berfungsi apa-apa dan ya, ternyata aku masih gadis yang biasa, manusia yang biasa, betapa rapuhnya manusia itu.

Kuakui pada season ini aku salah dengan cara kelola hatiku, tapi setidaknya aku telah mampu keluar dari rasa penasaran yang membuncah itu, rasa yang kadang-kadang menikam dan kadang-kadang menghadirkan rindu. Tapi benar, tidak ada rasa yang begitu-gituan sebelum akadnya telah tiba, sebelum masanya datang dan aku ingin disegerakan dalam pertemuan itu, agar aku tidak kembali jatuh rasa yang salah.

Huffhssss... Meskipun sedikit jatuh, tapi semoga jatuh ini tidak sedalam-dalamnya. Aku adalah manusia biasa, tapi bukankah dari biasa-biasa seseorang di anggap bisa menjadi luar biasa, maksudku jika awalnya dia tidak terlabeli biasa maka dia tidak akan di cap luar biasa karena apa yang dimilikinya di hari selanjutnya.

Aku harus kembali dengan impianku, harapanku dan apa-apa yang ingin kudapatkan. meskipun kadang aku lengahm kadang aku jenuh, kadang aku jatuh, kadang aku tidak kekuatan saat aku mengharapkan kekuatan dari mereka yang seharusnya memberiku pasokan kekuatan, aku tidak ingin menyerah, aku berjuang karena Allah disisa waktuku agar aku dapat menjadi seseorang yang bermakna pada waktu yang masih diberikan Allah untukku. Membagiakan mereka, melihat mereka bahagia permanen adalah salah satu bahagiaku.

Tidak mudah memang, aku sedang mencari caranya bagaimana. Aku bingung tentang cara itu, tapi satu hal yang aku tahu, cukuplah kamu menyerahkan semuanya kepada Allah dan kembali kepada Allah, maka Allah pasti punya jalan untuk membuat dan menyatakan impianmu, impian kecilmu.

Tidak apa-apa jika ka tidak disemai di tanah yang gembur, tapi akan ada hujan selalu yang menyiramimu dan memberikan nitrogen kepada pohonmu, lalu akan Allah kirimkan hewan-hewan yang mengitari di daerahmu walaupun hanya membuang kotoran saja, tapi ternyata dia sedang menguatkan pohonmu, mengemburkan tanah tempat pohonmu berada, menyuburkannya lalu pohonmu akan menjadi pohon yang kuat dan tumbuh tinggi menjulang. Sehingga pada intinya kita akan menyadari lalu memanfaatkan setiap sakit yang diberikan oleh orang-orang yang berlalu lalang dalam hidup kita.

Tentang bagaimana caranya kita bersyukur dengan apa yang kita sedang miliki sekarang adalah penentuannya, atau jangan-jangan alasan kita terpuruk selama ini adalah karena kita telah menjadi manusia kufur tingkat akut, Nazubillahhiminzalik.

Semoga Allah selalu mendekatkan kita kepadaNya,memberikan keberkahan dalam sisa masa kita punya juga Semoga Allah menyatakan impian kita agar pada akhirnya kita bersamaNya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahun Baru Hijrah

Pagi masih begitu buta, matahari baru saja bersiap untuk menyonsonng hari baru di tahun baru, masih dalam suasana Muharram. Bulan Hijrah ya...