Rabu, 21 Februari 2018

Tidak Ada Alasan Untuk Menyerah

Ada hari dimana kadang kita begitu merasakan keajaiban energi, kita begitu kuat dan terpompa. Tapi, ada hari-hari yang membuat kita hampa, kita terjatuh dan kadang kehilangan harapan untuk bisa bangkit lagi. Lalu kita seakan ingin menyerah dengan impian yang telah kita bangun bertahun-tahun silam karena kita merasakan tempat kita menghirup udara sekarang begitu menyesakkan penuh dengan debu dan polusi.

Padahal, kita lupa bertahun-tahun kita masih bertahan di tempat itu, bertahun-tahun kita baik-baik saja sitempat itu, dan bertahun-tahun kita bisa merasakan tidur nyenyak, makan enak dan pernah melepas tawa ditempat itu, hanya karena beberapa alasan yang kita katakan tidak enak, kita begitu saja ingin menyerah. Hanya karena, dan hanya karena, kita melupakan dan melepaskan cara untuk kembali membagiakan diri kita sendiri.

Hidup adalah tentang mempersiapkan diri, mempersiapkan sebuah pertemuan dengan yang maha abadi, karena dalam hidup disini tidak ada yang abadi dan yang abadi adalah ketidakabadian itu sendiri. Tiap hari kita selalu berjuang untuk melawan agar kita tidak rapuh, agar kita tidak jatuh, agar kita tidak pernah menyakiti walaupun kadang kita tersakiti, lagi-lagi disini kita harus mengakui kehebatan manusia paling sempurna itu, Rasullullah saw.  yang mempunyai akhlak luar biasa. Sedagkan kita, hanyalah manusia biasa, manusia yang penuh dengan warna kelabu, manusia yang mudah terpengaruhi tentang hal apa saja yang sering kita temui.

Aku atau kamu, semuanya pasti pernah merasakan hidup dalam penuh kesesakan, pada level rapuh mau patah. tapi, bukankah di dunia ini Allah hadirkan perekat namanya Lem yang berguna untuk merekatkan kembali, bahkan yang sudah patah tidak menutup kemungkinan untuk direkatkan kembali, dan perekat kita adalah mendekat kepada Allah. Menghadap kepadaNya, meminta petujuk kepadaNya agar kita tidak patah.

Dan saat ada perkara yang membuat kita ingin menangis, ingatlah disana ada ribuan moment yang membuat kita bisa mampu tersenyum, tertawa dan bahagia. Selama matahari masih terbit dan bersinar di sebelah timur, selama kita masih mempunyai kesempatan di pagi hari untuk melihat matahari itu, bumi masih bisa menumbuhkan tanaman, langit masih menyajikan warna ceria kebiru-biruan atau kadang gelap abu-abu karena sebentar lagi hujan akan datang mengguyurkan bumi dan menyiram tanaman-tanaman untuk tetap hijau bagi kita, bintang masih menghiasi malam menemani rembulan. Janganlah berputus asa, karena disitu masih ada harapan dan tidak ada alasan untuk bisa mneyerah.

Apapun dan dimanapun tetaplah "Hidupkan Cita-Citamu dan Janganlah Berputus Asa" dan jangan lupa ingat lah tetap bawa Allah bersama kita, karena "Innallaha Ma'a Na..."

Semoga Allah segera mneyatakan impian kita di hari-hari yang terdekat yang akan kita lalui saat ini. Aamiin Ya Rabbal A'lamiin.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahun Baru Hijrah

Pagi masih begitu buta, matahari baru saja bersiap untuk menyonsonng hari baru di tahun baru, masih dalam suasana Muharram. Bulan Hijrah ya...