Sabtu, 03 Maret 2018

Anemia di Bulan Maret

Kemarin anemia kembali menyerangku, darahku terhenti pada jarum 70. Dunia rasanya berputar-putar dan tidak tetap. Mataku sayu dan lelahku bertumpu pada leher. lemah, sehingga menunaikan kewajiban pun harus dengan duduk. Sakit itulah yang aku rasa. Ya, namanya sakit, pasti tidak pernah enak bukan? Tapi selalu ada hal lain yang bisa kita temukan dalam sakit itu.

Kita akan tahu, dan jelas sekali rasa sayang itu ada, kakak yang sering sekali saling membuat kesal, mamak yang juga tidak kalah cerewet, semuanya begitu takut kita sakit, mereka begitu peduli hingga alasan untuk menyerah dari semua mimpi-mimpi itu tidak pernah ada celahnya.

Dan kemarin, saat aku rasakan darahku tidak bertumpu apda 70 lagi, aku ditelpon oleh seseorang, telpon yang mengajakku untuk mengajar, mengajar disebuha mesjid icon kota itu, ikon kota kecilku yang dulu sampai sekarang aku mempunyai keinginan untuk bisa menjadi ustazah di mesjid dan pada kesempatannya ada, meski darahku masih rendah, dunia masih sedikit berputar-putar tapi aku tetap bersemagat untuk melangkahkan kakiku kesana.

Meskipun kadang terlihat aneh, lucu dan unik, aku yang begitu tergila-gila dengan itu semua. Tapi itulah, aku. Jika mereka tahu, apa sebenarnya yang aku ingninkan dari semua itu, untuk permataku dan untuk masa depanku tentunya yang semuanya karena Allah. Aku percaya meski tidak mudah Allah akan memudahkan, Allah akan menunjukkan jalan yang paling baik dan semoga Allah selalu mengikhlaskan aku terhadap ketentuan apa saja yang di tetapkannya untukku, karena aku percaya Allah sangat menyayanig hambaNya, Allah menyayangiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahun Baru Hijrah

Pagi masih begitu buta, matahari baru saja bersiap untuk menyonsonng hari baru di tahun baru, masih dalam suasana Muharram. Bulan Hijrah ya...